Sejarah Desa

Sejarah Asal Usul Desa Jatisari - Tajinan

       Berdasarkan cerita rakyat, pada masa / zaman kerajaan Belanda yang di pimpin seorang Ratu yang bernama Yuliana anak dari Wihelmina dari Negara Nedherland, Kampung / Desa ini masih berupa hutan belantara yang dipenuhi dengan Pohon Jati, kemudian datanglah beberapa orang dari Pati Jawa Tengah yang bernama : KH. Abdul Wahab ( Buyut Timah ) , Buyut Sareh, Buyut Marwie, dan ketiga Tokoh tersebut melakukan babat alas bersama- sama  hingga perkembangannya menjadi sebuah perkampungan atau pedesaan

        Setelah hutan terbabat habis dan situasi sudah menjadi kampung, datang lagi beberapa orang dari pati Jawa Tengah yang bernama: Buyut Jum`ah, Mbah  Landou, Mbah Sambisari dan yang paling akhir adalah Syeh Mahmudi bin Yusuf atau yang terkenal dengan Mbah Jagopati, beliau datang dari Serang  Banten Desa Jatisari diambil dari nama Hutan Jati (alas jati ) yang pada masa itu ditebang habis pohon –pohon jati tersebut hingga tinggal sarinya, maka diberilah mama desa tersebut dengan “Desa Jatisari”

 

Dusun Krajan, adalah karena Dusun ini merupakan Pusat Pemerintahan Desa dan juga kumpulan dari beberapa kampung yang ada, diantaranya :

  • Kampung Tengah, dinamakan Kampung tengah karena letaknya ditengah tengah;
  • Kampung Jaten, dinamakan Kampung Jaten karena dahulu di situlah  Hutan Jati  berada;
  • Kampung Santren, dinamakan Kampung Santren karena pada waktu itu tempatnya / Mukimnya Buyut Timah dan sahabtnya mengajar para santri-santrinya.

 

Dusun Mulyojati, adalah merupakan kumpulan dari beberapa kampung, diantaranya:

  • Kampung Japanan, Kata ini diambil dari nama orang yang pertama datang ke kampung tersebut, yaitu Mbah  KH Umar, beliau dari Japanan Pasuruan;
  • Kampung Telon, karena letaknya ada di pertigaan jalan Utama Desa;
  • Kampung Etan kali, dinamakan Etan kali karena posisi kampung tersebut letaknya di Timur Sungai Sekaran
  • Kampung kandangan ,karena letak tanahnya berdekatan dengan persawahan sehingga dijadikan kandang sapi oleh pemiliknya.

 Untuk mengenal lebih lanjut siapakah Tokoh / Pelaku babat Alas tersebut dan dari mana Dia berasal,  higga  terbentuknya desa ini,  diantaranya adalah :

  1. KH. Abdul Wahab ( Buyut Timah ) dijuluki Timah, karena beliau mampu mengusir dan menghancurkan bangsa halus yang berada di Hutan Jati tersebut, disamping Dia juga Tokoh Agama;
  2. Buyut Sareh, beliau adalah sahabat KH Abdul Wahab, disamping memiliki ilmu kanuragan Dia bertugas untuk mengajar agama;
  3. Buyut Marwie, beliau juga punya kesaktian yang cukup tinggi yadan beliau juga bertuga untuk mengajar ilimu agama;
  4. Buyut Jum”ah, beliau adalah seorang yang Lelono (Musafir), kedatangannya ke desa ini tujuannya adalah Silatur rahim pada sahabatnya, konon ceritanya beliau bisa membelah raga menjadi  2 (dua), ini dibuktikan pada saat beliau meninggal. Keluarga dari Pati Jawa Tengan datang ke Jatisari untuk memberikan khabar tentang meninggalnya Beliaun, anehnya  ternyata  Buyut Jum:ah yang ada di Desa Jatisari juga meninggal pada waktu yang sama;
  5. Buyut Landou, disamping beliau Tokoh /Kiyai, Dia juga memiliki kesaktian yang luar biasa, yaitu bisa menghidupkan kembali kerbau yang telah mati untuk dipinjam sementara demi membajak sawah, setelah selai membajak sikerbau tersebut dikembalikan pada tempatnya semula dalam keadaan mati;
  6. Mbah Sambisari (KH. Umar) beliau adalah orang yang sama-sama memiliki kesaktian tinggi, dan beliau bermukim di kampung Japanan, sampai saat ini makam beliau oleh penduduk kampung Japanan utamanya dan warga Desa Jatisari dijadikan “Punden” , yang terkenal dengan sebutan “Talok”;
  7. Syeh Mahmudi bin Yusuf, atau yang terkenal dengan nama Mbah Jagopati, beliau adalah salah satu dari Prajurit Pangeran Diponegoro yang berkuasa antara tahun 1825 – 1830, beliau datang kedesa ini .juga ingin mengajarkan ilmu agama bergabung dengan Buyut Timah serta sahabatnya, akan tetapi oleh Buyut Timah Dia dianjurkan untuk menetap di Gunung Gelap (yang sekarang jmenjadi Kuburan / Makam).

 

        Dari data diatas maka dapat kita simpulkan bahwa pelaku bedah kerwang (Babat alas) dilakukan oleh beberapa orang, Yaitu:

  1. Buyut Timah
  2. Buyut Sareh
  3. Buyut Marwie
  4. Buyut Landou
  5. Mbah sambisari